Senin, 28 November 2011

MANAJEMEN PENDIDIKAN

Pengertian Pendidikan
Pendidikan Dalam arti luas, pendidikan adalah setiap proses di mana seseorang mem-peroleh pengetahuan ( knowledge acqui-sition ), mengembangkan kemampuan/keterampilan (skills developments) sikap atau mengubah sikap ( attitute change ). Pendidikan adalah suatu proses trans-formasi anak didik agar mencapai hal _hal tertentu sebagai akibat proses pendidikan yang diikutinya.
Pendidikan mempunyai fungsi sosial and individual. Fungsi sosialnya adalah un-tuk membantu setiap individu menjadi anggota masyarakat yang lebih efektif de-ngan memberikan pengalaman kolektif masa lampau dan kini. Fungsi individualnya adalah untuk memungkinkan seorang me-nempuh hidup yang lebih memuaskan dan lebih produktif dengan menyiapkannya untuk menghadapi masa depan (penga-laman baru). Proses pendidikan dapat berlangsung secara formal seperti yang terjadi di berbagai lembaga pendidikan. Ia juga berlangsung secara informal lewat berbagai kontak dengan media komunikasi seperti buku, surat kabar, majalah, TV, radio dan sebagainya.
Suatu sistem pendidikan bukan hanya terdiri dari lembaga pendidikan (sekolah, perguruan tinggi), tetapi juga meliputi per-pustakaan, museum, penerbit, dan berbagai agen yang melakukan transmisi penge-tahuan dan keterampilan

Walaupun awalnya manajemen diperlukan bagi organisasi bisnis, dalam per-kembangnya manajemen juga diperlukan dalam upaya _upaya nir laba seperti seko-lah, lembaga keagamaan, dan sebagainya. Saat ini literatur mengenai manajemen un-tuk organisasi nir laba cukup banyak ter-sedia. Bahkan pada beberapa sekolah bisnis ada matkuliah bahkan spesialisasi dalam manajemen organisasi nir laba. Dalam kuri-kulum sekolah teologia di Barat bahkan ada matkuliah manajemen gereja ( churc management ).
Dalam pendidikan, seorang manajer pendidikan mempunyai tugas mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dipunyainya seperti guru, sarana dan prasarana sekolah (perpustakaan, laboratorium, dsb.) untuk mencapai sasaran dari lembaga pen-didikan yang menjadi tanggung jawabnya.
Universalitas fungsi manajemen (pe-rencanaan, pengorganisasian, kepemimpin-an dan pengawasan) dan transferability kemampuan manajemen didukung banyak pihak. Seorang manajer yang sukses dalam industri tertentu, juga akan mempunyai peluang sukses di industri lain. Salah satu kasus kontemporer adalah keberhasilan CEO IBM Louis Gerstner yang direkrut dari perusahaan penjual biskuit Nabisco. Walaupun memproduksi dan memasarkan komputer amat berbeda dari biskuit, namun sukses Louis Gerstner membuktikan dalil transferability kemampuan manajemen. Jauh sebelum Louis Gerstner, Eisenhower dan McNamara juga mem-buktikan validitas kedua dalil ini. Keduanya adalah perwira tinggi angkatan bersenjata Amerika Serikat. Keduanya berhasil dalam pekerjaan non militer.
Keberhasilan The Wharton School menjadi sekolah bisnis terbaik di Amerika juga disebabkan karena yang direkrut sebagai dekan bukanlah seorang akademis, tetapi praktisi bisnis yaitu seorang kon-sultan dari McKinsey . Model praktisi menjadi dekan sekolah bisnis menjadi semacam trend di Amerika. Sekolah Bisnis University Maryland dan Darden School dari The University of Virginia juga merekrut praktisi manajemen sebagai dekan mereka.
Berdasarkan observasi, dapat dihi-potesakan bahwa kualitas manajemen ter-baik berada dalam sektor bisnis. Mana- jemen non bisnis masih jauh dari baik. Dalam hal ini manajemen sekolah/ pen-didikan, saya berpendapat secara umum bahwa hal ini masih jauh dari baik. Sekolah yang menyelenggarakan manajemen pen-didikan yang baik mungkin dapat dihitung dengan jari.
Dunia pendidikan dapat belajar banyak dari para praktisi manajemen (manajer) di dunia bisnis. Para manajer bisnis dapat mentransfer kemampuannya untuk mem-perbaiki manajemen pendidikan.

sumber : http://www.slideshare.net/iwanpalembang/manajemen-pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar